Seminggu belakangan ini kotaku Tanjungbalai dilanda mati lampu tak taggung tanggung matinya berkali kali dalam sehari bisa 4 kali mengalahi makan obat yang hanya 2 atau 3 kali sehari, tak tahu apa penyebabnya karena tanpa pemberitahuan atawa pengumuman resmi. Mati lampu yang terjadi secara tiba tiba bukan saja mengakibatkan gelap gulita akan tetapi dampaknya lebih parah dari itu terutama terhadap barang barang elektronik seperti rice cooker, mesin cuci, kulkas dan lainnya bisa mengakibatkan kerusakan dan bila rusak yang menangung kerugian adalah pemilik pribadi dan PLN tidak bertanggung jawab sama sekali, masyarakat sebagai konsumen seolah olah tidak punya hak untuk mempertanyakan ini, mungkin kita bisa berharap kepada YLKI yang mempertanyakan ini sehingga hak hak konsumen terlindungi, konsumen jangan hanya dibebani kewajiban tetapi tidak punya hak bilamana PLN melakukan pemadaman seperti ini.
Kamis, 25 Agustus 2016
Kamis, 04 Agustus 2016
Damailah Tanjungbalaiku
Seminggu yang lalu kerusuhan terjadi di Kota Tanjungbalai berbau sara tapi dibungkus dengan perselisihan antar tetangga, tapi apapun namanya atau sebutannya yang pasti pada jumat malam sabtu 29 Juli 2016 telah terjadi cecok yang berujuang pada terjadinya pembakaran Vihara rumah ibadah Budha di kota tercinta ini, melibatkan banyak orang sehingga diantaranya ada yang di amankan polisi bahkan ada yang dijadikan tersangka. Kerusuhan yang terjadi di Tanjungbalai saat ini sudah menjadi issu yang melewati batas wilayah nasional dan sudah dikonsumsi berbagai masyakat di belahan bumi ini karenanya persoalan ini menjadi tidak ganpang diselesaikan, sebab adanya banyak pihak yang mengambil kesempatan baik positif (sumbang saran untuk menyelesaikan masalah) tetapi tidak sedikit pula yang negatif memanfaatkan situasi sebagai kompor Gas memana manasi menyulut dan memprovokasi masyarakat, seperti yang beredar di medsos saat ini dengan kalimat caci maki terhadap masyarakat tanjungbalai utamanya yang muslim, dengan kalimat yang sangat tidak etis mereka lontarkan untuk mencaci dan mencibir masyarakat kota ini, Seolah masyarakat kota ini bisa hidup hanya karena adanya etnis tertentu....,memang kemarin ada juga yang dianggap penyebar issu provokator yang telah tertangkap di jakarta akan tetapi hanya itu sementera yang mencaci menghina orang tanjungbali sampai kini belum tertangkap (belum dicari) dan mungkin nanti sore, nanti malam atau besok pagi ia akan berceloteh lagi di medsos. Karena itu sangat diharapkan kesigapan para aparat untuk segera menindak menangkap orang yang menghina Islam dan masyarakat kota ini yang saat ini tersebar di dunia maya.
Penyelesaian yang diharapkan bukan penyelesaian antar pejabat, aparat dan tokoh masyarakat akan tetapi penyelesaian antar masyarakat yang bertikai yang difasilitasi oleh pemerintah dan disaksikan oleh umat dari kedua belah pihak yang bertikai, yang dituangkan dalam sebuah kesepakatan toleransi, damai dan saling menghormati, menghargai dan tahu diri.
Persoalan Tanjungbalai yang menghebohkan dunia ini kiranya adalah merupakan yang terakhir dan menjadi pelajaran berharga bagi warga kota ini baik itu mayority atau juga minority, semoga.....
Langganan:
Postingan (Atom)