Jumat, 11 September 2015

Asesmen Untuk Kualifikasi dan Kompetensi ASN

sumber: www.ciputraentrepreneurship.com

Lahirnya UU No 5 Tahun 2014, tentang Apratur Sipil Nagara, adalah merupakan gerakan reformasi birokrasi yang menginginkan terjadinya perubahan mindset dikalangan Aparatur Sipil Negara yang dulunya disebut dengan PNS (Pegawai Negeri Sipil). Perubahan mindset diharapkan akan melahirkan perubahan sikap dari Priyayi menjadi Melayan, menunggu siapa yang membutuhkan akan tetapi ASN akan mencari dan memberikan apa yang diperlukan orang melayani dengan tulus dan profesional dan tanpa pamrih. Perubahan mindset ASN dari orang yang selalu ingin dilayani menjadi pelayan, tentu memerlukan proses, dan proses itu adalah melalui asesmen, kompetensi dan kualifikasi, dengan demikian akan bisa diwujudkan "the righ man on the righ place" yang pada akhirnya fungsi melayani bisa diwujudkan tegasnya melalui asesmen akan dihasilkan seorang pejabat ASN yang berkompeten sesuai dengan kualifikasi yang dimilikinya sehingga diharapkan ke depan pejabat yang menempati posisinya memang ahli atau menguasai bidang tugasnya dan tidak ada lagi pejabat yang menduduki jabatan karena SELERA dan BALAS JASA. Asesmen sesuai UU No 5 Tahun 2015 perlu didukung oleh seluruh kalangan PNS, dan ini akan menjadi sebuah revolusi mental yang luar biasa bagi ASN dan pejabat dan bila kelak ini benar benar terwujud, harapan akan good govermen dan good governance jadi kenyataan.

Sabtu, 05 September 2015

JUJUR ADALAH KUNCI UNTUK MERUBAH PRILAKU

Pada masa rasulullah Saw dulu sewaktu beliau masih hidup, ia pernah di datangi seorang yahudi, Yahudi itu berkata kepada Rasulullah baluhwa ia ingin memeluk Islam akan tetapi ia memiliki tiga kebiasaan buruk yang sulit ia tinggalkan, apakah ia bisa meme luk Islam dengan kebiasaan buruknya tersebut?, Rasulullah bertanya balik kepada Yahudi tersebut, wahai Yahudi apa gerangan kebiasaan burukmu itu. Yahudi itu menjawab kebiasaan burukku itu yang pertama, aku suka minum khamar,lalu yang kedua aku suka berjudi, dan yang ketiiga aku suka berzina. setelah mendengarkan apa yang diucapkan Yahudi tersebut dengan tenang rasul menjawab tidak masalah dengan kebiasaan burukmu itu engkau boleh memeluk islam tapi dengan satu syarat. Yahudi itu langsung mengiyakan bahwa ia siap memenuhi syarat tersebut dan ia penasaran ingin tahu syarat apa yang diminta rasulullah. Dengan   singkat rasul menjawab syaratnya adalah anda harus jujur terhadap apa yang anda lakukan.
tanpa pikir panjang si Yahudi langsung mengiyakan syarat terebut karena dengan meu
setelah si Yahudi memeluk Islam, ketika ia ingin berjudi, ketika ia ingin berzina, ketika ia ingin meminum minuman yang memabukkan teringat pula syarat yang diberikan rasulullah dulu ketika ingin memeluk islam bahwa ia harus jujur. dan lantaran itu ia merasa malu kalau kalau nanti rasul menanyakan tentang apa yang dilakukannya, sehingga akhirnya iapun berhenti dari kebiasaan buruknya tersebut.
Saudaraku, sekarang kejujuran itu udah jadi baarang langka udah aneh kalau orang terlalu jujur dalam segala hal, padahal jujur itu adalah ajaran agama kita, ajaran yang seringkali disampaikan dan dicontohkan beliau kepada para sahabatnya.
saudaraku, kita yang mengaku umat rasulullah enggan mengikuti ajarannya? enggan jujur dalam  kehidupan?, mumpung masih ada waktu mari kita instrosfeksi agar kita bisa mengatakan bahwa kita pengikut setianya.