Saudaraku ? tanpa terasa hari ini kita telah memasuki hari yang ke sebelas dari bulan romadhon yang berarti periode rahmah sepuluh yang pertama telah kita lewati, harapan kita puasa yang telah kita lakukan tersebut diterima Alloh sebagai amal ibadah yang kelak mendapatkan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Saudaraku ?kesempatan kita untuk memperoleh gelar "tattaquun" dari Alloh tiggal dua puluh hari lagi, sungguh? kesempatan di kompetisi terbuka ini tak ada batas, tak ada diskriminasi semua orang mukmin berkesempatan mendapatkan gelar tattaquun melalui kesempatan romadhon ini. Karenanya mari kita tingkatan amal ibadah dan amal sholeh kita dan jangan kita sia siakan kesempatan ini.
Saudaraku ?
Suatu hal yang perlu diingat untuk mendapatkan gelar tersebut bukanlah semudah menyebutkannya, sebab rasul mengatakan "berapa banyak orang yang berpuasa tidak memperoleh apapun dari puasanya kecuali lapar dan haus saja". Dan perlu diingat dalam puasa bukan hanya menahan tidak makan da tidak minum sejak terbit fajar hingga terbenam mata hari akan tetapi juga menahan hal hal yang bisa membatalkan fahala puasa. Menjaga dari tidak makan dan tidak minum mungkin tidak terlalu sulit namun menjaga hal hal yang membatalkan pahala puasa adalah hal sangat sulit. Puasa yang bisa menghantarkan pelakunya untuk menjadi taqwa adalah puasa sebagaimana yang dikatakan oleh Rasul " siapa yang puasa dan mengetahui aturan aturannya, diampuni dosanya seperti pertama kali dilahirkan ibunya".
aturan yang dimaksudkan adalah berkaitan dengan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh orang yang berpuasa. Bila ini tidak dipahami maka puasa yang dilakukan hanyalah formalitas. Ada tiga type orang yang berpuasa sebagaimana diungkapkan oleh Imam Al Ghazali yaitu ; puasa awwam, puasa khowwas dan puasa khwatul khowwas. Puasa awwam adalah puasa yang dilakukan oleh pelakunya hanya tidak makan dan tidak minum saja sementara kelakuannya tidak berobah segala kebiasaan buruknya tetap dilakukan, ucapan, tingkah laku, penglihatan dan perbuatan tidak berobah dan tetap seperti biasa puasa awwam bisa terwujud seperti peri laku ular tidur sepenjang hari, emosional marah marah seperti harimau, suka merepet seperti brung murai, suka berendam seperti buaya hahaha ini sekedar perbandingan.
Pada tingkatan puasa khowwas sedikit ada perubahan puasa dilakukan tidak sekedar menahan lapar dan haus saja sudah mulai ada kemajuan dalam beribadah, akan tetapi belum kaffah. puasa pada tingkatan khowwasul khowas adalah merupakan tingkatan tertinggi dan sempurna dalam pelaksanaan ibadah puasa sehingga inilah puasa seorang hamba yang diharapkan oleh rasulullah Saw. Dan inilah tingkatan puasa yang diidamkan dan yang kita usahakan dan semoga kita bisa...............................................!
samapi edisi berikutnya.
samapi edisi berikutnya.