Rabu, 18 November 2015

RENUNGAN KITA KETIKA ISLAM MINORITAS

Islam adalah agama rahmatan lil 'alamin yang berarti bahwa kehadiran Islam sebagai agama dan anutan di persada bumi ini memberikan harapan cerah bagi peradaban umat manusia, kehadfiran Islam membebaskan peradaban umat manusia dari alam kejahilan ke alam yang terang benderang dengan sinaran keimanan, cahaya Islam menyinari pemikiran manusia sehingga mampu merubah peri laku dari tidak bermoral dan tidak berakhlak dari yang senang melakukan yang tidak pantas menjadi pendiri akhlak yang mulia demikian Islam mengajarkan suatu peradaban yang mulia dan memungsikan manusia sebagai khalifah Alloh di permukaan bumi ini. Kehadiran Islam sebagai agama tidak semata mata memaksakan ajarannya kepada yang tidak mau mengikutinya akan tetapi ajaran islam justru mengajarkan toleransi yang indah dan memberi ketenangan bagi pemeluk agama lain "lakum di nukum wali yadin" dan "La ikraha fiddiin" dua potongan ayat ini cukup menunjukkan betapa toleransinya islam terhadap pemeluk agama selain Isalam. Lebih lanjut lagi ketika umat islam berada pada posisi mayoritas dan umat lain minoritas maka islam secara sosial dan secara ajarannya selalu memberi perlindungan terhadap pemeluk agama minoritas dan terkadang cenderung pula mengistimewakan karena memang ajaran Islam tidak menghendaki penindasan dan kesewenang wenangan apa lagi terhadap minoritas. Praktik seperti ini bisa ditemukan diberbagai negeri yang mayoritas muslim dimana keamanan penganut agama minoritas selalu dalam kondisi aman dan terlindungi. Akan tetapi lain ceritanya manakala yang minoritas itu adalah umat Islam ia kan selalu tertindas dimanapun di dunia ini akan selalu menerima perlakuan semena mena, poenyiksaan bahkan tidak jarang pembunuhan dan gejala ini belakangan terlihat pula di negeri ini Tolikara dan tempat lain jadi contoh di negeri ini, dan hal seperti ini terjadi du dunia inter nasional dimana di dunia ini jumlah umat Islam menjadi minoritas dari seluruh penduduk bumi ini yang menganut agama bukan Islam, dan karenanyalah mungkin kesewenang wenangan, penindasan,intimidasi, pembunuhanb, pengusiran dari negerinya sering dialami oleh umat Islam. Peristiwa pembantaian suku UIGHUR di cina, di Miyanmar, di Palestina, di India dan banyak negeri lainnya yang berusaha memberanguskan Islam dan umatnya dari persada bumi ini. Ketika semua peristiwa ini terjadi di seantero dunia penguasa dunia dan masyarakat yang menamakan dirinya pencetus HAM semua diam seribu bahasa seolah tindakan itu halal dan dibenarkan, Pemboman di Perancis kemarin entah oleh siapa tetapi yang kecipratan cap buruk adalah umat Islam sehingga para wanita disana mulai peristiwa itu dilarang mengenakan hijab ketika berbelanja di toko mereka. Peristiwa yang sama terjadi hampir setiap hari umat Islam dibantai anak anak, perempuan dan orang orang tua banyak terkapar di Palestina, di Syiria Rohingya di bakar hangus oleh pemuka aganma Budha dunia diam tidak ada kutukan seolah itu wajar dan biasa. Bagi kita mari ini kita jadikan pembelajaran bahwa kita harus berpikir dua kali memahami makna toleransi yang sesungguhnya, karena aganma kita telah menegaskan LAKUM DI NUKUM jadi kita tak perlu latah dalam hal bertoleransi kepada umat lain " Membiarkan mereka melaksanakan ajaran agamanya dengan aman dan tenang dan begitupun sebaliknya adalah sebuah toleransi yang baik jadi tidak perlu misalnya turut mengucapkan hari besar agama lain demikian juga sebaliknya penganut agama lain tidak perlu mengucapkan selamat kepasda penganut Islam ketika merayakan hari besarnya tetapi cukup memberi kebebasan dalam menjalankan ajaran agamanya. Kini kita lihat banyak pihak yang mungkin terklalu toleran misalnya mengucapkan salam Islam padahal dia bukan muslim. Menurut hemat saya ini adalah penghinaan dan penistaan karena salam adalah ajaran Islam dan termasuk Ibadah, padahal kalau ia mau ada salam yang pas yaiutu "SALAM KERUKUNAN" ucapan ini manis dan tidak menyinggung dsn menggamnbarkan toleransi yang indah semoga kita fahami ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar