Rabu, 13 Januari 2016

UJI NYALI TERHADAP KKN

KKN diartikan sebagai Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, sesuatu yang sangat getol diberantas di negeri ini, KKN layaknya barang haram yang wajib dihindari oleh setiap pejabat, bawahan ataupun pihak puhak yang berkepentingan terhadap suatu posisi, jabatan atau pekerjaan dan apa lagi pekerjaan itu basah -menjanjikan-maka merupakan lahan subur bagi tumbuhnya KKN. Tekad pemerintah untuk membeantas ini tidak main main terbukti dengan dibentuknya lembaga yang menangani ini yaitu KPK, dengan demikian diharapkan KKN akan bisa diatasi, dikurangi atau paling tidak bisa memberi efek takut untuk melakukannya.
KKN berkaitan dengan integritas, artinya semakin baik integritas seorang pejabat maka akan semakin sempit peluang untuk melakukan KKN, karena ia akan menyayangi tanggung jawabnya dalam pekerjaannya dan ia akan profesional menangani pekerjaannya, ia akan bisa mengatakan tidak pada urusan yang menyalahi aturan dan akan melayani dengan sepenuh hati bila sesuai prosedur dan tanpa iming iming. Persoalannya kini tinggal pada diri manusia yang kebetulan dapat amanah sebagai  pejabat apakah ia mampu profesional tanpa harus ada ini dan  itu ketika ia akan mengambil suatu kebijakan?   KKN adaalah uji nyali para pejabat apakah ia memiliki integritas sehingga ia mampu menolak KKN, mampu mengekang hawa nafsunya untuk tidak ber KKN, tidak meminta, tidak menjanjikan, tidak menerima yang bukan haknya. KKN sebagai uji nyali artinya sejauhmana seorang pejabat bisa menampik yang berbau KKN tersebut, dan sejauhmana pula seorang pejabat memahami apa saja yang termasuk KKN dan yang wajib dihindari. Integritas adalah suatu yang wajib pula dimiliki oleh setiap orang yang mengemban amanah di negeri tercinta ini, karena integritas dipahami sebagai sesuatu tindakan yang sesuai antara ucapan dengan perbuatan tanpa rekayasa dan manipulasi. Disadari bahwa kondisi kini ada kesulitan untuk mencegah ini namun tak boleh menyerah harus dilakukan walau pahit sekalipun dan intinya sekali lagi adalah integritas dan akhlakul karimah dan inilah yang bisa membentengi diri dari KKN dan mari budayakan "Shobar ketika ada dan syukur ketika tiada" mudah mudahan penyakit KKN bisa dihindari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar